Mengenal Apa itu Etika Bisnis, Prinsip, Jenis, dan Contohnya

February 28, 2023
Category: Business

Dalam menjalankan sebuah bisnis, cerdas saja tidak cukup. Para pebisnis bisa saja tersandung dan berujung gagal karena tidak memiliki etika bisnis dalam budaya kerja maupun saat membuat keputusan. Mengapa etika bisnis begitu penting? Kami telah merangkum informasi terkait seluk beluk etika bisnis mulai dari pengertian, prinsip, contoh, tips, dan alasan mengapa etika bisnis penting. Simak artikel ini sampai akhir, ya!

Apa itu Etika Bisnis?

Etika bisnis merupakan hal yang lebih luas daripada ketentuan yang diatur oleh undang-undang. Bahkan, etika bisnis memiliki standar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar minimum ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis sering ditemukan “grey area” yang belum diatur oleh ketentuan hukum (Bertens).

Etika bisnis mengacu pada penerapan kebijakan dan praktik bisnis yang tepat ketika berhadapan dengan isu yang muncul, seperti; tata kelola perusahaan, perdagangan orang dalam, kasus suap, diskriminasi, tanggung jawab sosial, tanggung jawab fidusia, dan lain sebagainya.

Konsep etika bisnis telah berkembang dari masa ke masa sehingga ia lebih dari sekadar kode moral tentang benar dan salah. Etika bisnis menyeimbangkan antara apa yang harus dilakukan oleh perusahaan secara legal dan cara untuk tetap unggul pada pasar yang kompetitif.

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Untuk dapat memberikan pedoman dalam aktivitas bisnis, secara umum terdapat 12 prinsip etika bisnis, yaitu:

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan sebuah kapasitas untuk mengintegrasi 11 prinsip yang lain dalam rangka membuat keputusan yang holistik dan mengambil tindakan yang komprehensif baik untuk keperluan pribadi maupun pekerjaan.

2, Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan sebuah komitmen yang dilakukan oleh diri sendiri dan seluruh pihak terkait untuk berperilaku sesuai kode etik yang berlaku, karena seluruh tindakan yang diambil menjadi tanggung jawab masing-masing.

3. Integritas

Integritas dibangun oleh prinsip lain, seperti kejujuran, kepercayaan, dan bisa diandalkan. Seseorang yang berintegritas secara konsisten akan melakukan hal yang benar dan berusaha menempatkan diri sesuai dengan norma dan prinsip.

4. Menghormati orang lain

Menghormati orang lain merupakan nilai penting yang harus tumbuh sebagai budaya kerja dalam sebuah perusahaan, karena setiap orang berhak untuk diperlakukan adil, mendapat martabat, privasi, kesempatan, kasih sayang, dan empati.

5. Kejujuran

Kejujuran merupakan kunci utama untuk menumbuhkan budaya kerja sesuai kode etik yang berlaku. Kabar buruk yang terjadi harus dikomunikasikan dan diterima dengan cara yang sama seperti menerima kabar baik sehingga solusi dapat dikembangkan dan meningkatkan performa bisnis.

6. Menghormati hukum

Pemimpin yang beretika akan tunduk pada aturan yang berlaku, ia akan mempertimbangkan semua undang-undang yang ada baik pada aturan daerah maupun pada aturan nasional. Jika terdapat area abu-abu hukum, maka pemimpin lebih baik berbuat salah di mata hukum daripada mengeksploitasi celah tersebut.

7. Tanggung jawab

Berikan kepercayaan pada karyawan bahwa mereka dapat bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan dapat diandalkan. Sikap bertanggung jawab juga dapat tumbuh jika adanya rasa memiliki terhadap organisasi. 

8. Transparansi

Perusahaan harus dapat memastikan informasi terkait keuangan, perubahan harga, upah, promosi, dan lainnya tersampaikan tanpa membocorkan rahasia dagang. 

9. Compassion

Merupakan bentuk perlakuan yang memperhatikan kesejahteraan terhadap karyawan, komunitas bisnis, mitra bisnis, dan pelanggan.  

10. Keadilan

Setiap individu berhak memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama. Nilai-nilai kesetaraan yang membuat siapa pun nyaman karena diperlakukan sopan dan hormat, serta tidak dieksploitasi demi keuntungan pribadi.

11. Loyalitas

Pemimpin yang menunjukkan rasa percaya diri dan komitmen pada karyawan dan perusahaan akan menginspirasi tumbuhnya komitmen dan kinerja baik di antara para karyawan. 

12. Kepedulian lingkungan

Dengan sumber daya alam yang terbatas, ekosistem yang terlanjur rusak akibat perilaku di masa lalu, dan perubahan iklim yang kian terasa, penting untuk setiap pelaku bisnis dan karyawan sadar dan peduli akan dampak lingkungan yang bisa terjadi di masa mendatang akibat keputusan ceroboh di hari ini.

Baca Juga: Teknik Marketing Paling Efektif untuk Diterapkan

Mengapa Etika Bisnis Penting? 

Seperti yang telah kita tahu, bahwa perjalanan sebuah bisnis tidak selalu mulus, akan ada kondisi sulit yang harus dihadapi oleh seluruh pelaku bisnis. Sikap yang diambil ketika menghadapi masa sulit itulah yang membedakan pebisnis satu dengan yang lainnya. Mereka yang menjalankan etika bisnis akan terbantu dalam membuat keputusan dan melahirkan solusi yang tepat, serta meningkatkan reputasi perusahaan. Berikut ini alasan mengapa etika bisnis penting.

1. Etika Bisnis Mempengaruhi Reputasi

Sekitar 42% konsumen akan berhenti berlangganan jika mereka tidak setuju dengan perkataan atau tindakan sebuah bisnis pada ruang publik. Di sisi lain, lebih dari 60 persen konsumen mengatakan bahwa nilai etika dan orisinalitas perusahaan membuat mereka melakukan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini sebuah bisnis tidak hanya dimiliki oleh para pendiri, tetapi rasa kepemilikan tersebut juga turut dirasakan oleh karyawan, konsumen, dan pemegang saham.

2. Etika Bisnis Mengatur Nada Perilaku Karyawan

Etika bisnis yang ditunjukkan oleh pimpinan dapat menjadi acuan atau kompas moral yang kuat sehingga menginspirasi karyawan yang dipimpinnya untuk berperilaku sesuai kode etik.

3. Etika Bisnis yang Baik Membantu dalam Negosiasi

Perusahaan dengan reputasi yang baik akan menarik bisnis lain untuk bernegosiasi dengannya. Jika kedua bisnis memahami aturan kode etik yang berlaku di antara keduanya maka mereka dapat melakukan negosiasi yang lebih baik dan kuat karena adanya rasa percaya terhadap kesepakatan yang dijalin.

4. Etika Bisnis Berdampak pada Bottom Line

Perlu diingat bahwa di era pasar terbuka seperti saat ini, setiap konsumen dapat dengan mudah mendapatkan sumber alternatif untuk produk yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, menjaga kode etik bisnis dan reputasi baik perusahaan akan membuat konsumen tetap mengandalkan produk atau jasa perusahaan tersebut

Jenis-Jenis Etika Bisnis

Ada berbagai jenis etika bisnis, hal ini disebabkan oleh bentuk bisnis itu sendiri, kondisi geografis, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi kode etik yang dijalankan. Berikut ini beberapa jenis etika bisnis yang umum ditemukan:

1. Corporate responsibility 

Jenis etika bisnis ini berhubungan dengan bagaimana perusahaan berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara adil, menjaga kualitas bisnis, memperlakukan siapa saja dengan hormat, menunaikan kewajiban baik pada perjanjian yang dilindungi hukum maupun yang tidak.

2. Personal Responsibility

Tanggung jawab pribadi adalah sikap yang perlu dimiliki oleh seluruh karyawan tanpa memandang jabatan atau status. Sikap bertanggung jawab ini dapat ditunjukkan dengan bagaimana etos kerja karyawan terhadap peran di pekerjaannya.

3. Tanggung jawab sosial dan lingkungan

Sudah banyak perusahaan atau bisnis yang mengadopsi langkah-langkah untuk mengurangi limbah dan mempromosikan gaya hidup yang berkelanjutan oleh karena mereka sadar bahwa ada dampak lingkungan yang terjadi akibat kegiatan bisnis yang terjadi saat ini. 

8 Contoh Etika Bisnis

Biasanya sebuah bisnis juga mempublikasikan nilai-nilai standar etika yang berjalan di perusahaannya. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan di antara pelanggan dan karyawan. Berikut ini beberapa contoh cara sebuah bisnis menginformasikan etika bisnis yang dimilikinya: 

1. Data Protection

Alamat email, alamat tempat tinggal, catatan medis, informasi keuangan, dan data lainnya tersimpan dengan aman dan tidak akan keluar tanpa izin pelanggan atau karyawan yang bersangkutan. Akses terhadap data ini hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar perlu mengetahuinya dan ini telah diinformasikan sebelumnya kepada pihak terkait.

2. Customer Prioritization

Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa sikap hormat akan membuat pelanggan merasa penting. Jika pelanggan mengalami produk atau layanan yang buruk, perusahaan biasanya meminta maaf, mengganti produk, menawarkan diskon atau bentuk kompensasi lainnya sehingga pelanggan dapat merasa kesungguhan dan tanggung jawab dari perusahaan.

3. Workplace diversity

Mempekerjakan karyawan dari berbagai tempat mungkin menambah waktu dan energi lebih saat proses perekrutan, tapi hal ini seringkali menuai manfaat. Memiliki karyawan dari berbagai tempat juga menandakan bahwa bisnis atau perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada orang-orang dari kelompok etnis, gender, sosial yang berbeda. Hal ini juga menunjukkan keseriusan perusahaan terhadap nilai-nilai kesetaraan dan rasa hormat bagi setiap orang.

4. Whistleblower protection

Contoh etika bisnis ini berbicara tentang perlindungan penuh bagi seluruh karyawan yang melaporkan adanya tindakan yang mencederai kode etik yang berlaku. Karyawan tidak perlu takut kehilangan pekerjaan atau menghadapi hukuman karena bersikap jujur dan turut menjaga etika di lingkungan kerja.

5. Corporate transparency

Bisnis yang mempraktikkan transparansi, kejelasan, dan menghindari ambigu yang mungkin terjadi pada pelanggan maupun karyawan.

6. Community outreach

Perusahaan juga sering menunjukkan kewajiban etiknya kepada masyarakat yang lebih luas, misalnya dengan program sukarela, melayani di dapur umum, membantu memperbaiki rumah atau membuat program sanitasi, mengajar keterampilan, turut andil dalam penanganan bencana alam, dan lain sebagainya.

7. Environmental awareness

Kesadaran lingkungan dapat ditunjukkan seperti mempromosikan daur ulang di tempat kerja, menyediakan lokasi khusus untuk mengumpulkan sampah yang dapat digunakan kembali, mengurangi perjalanan udara dan memaksimalkan teknologi telekonferensi, dan lain sebagainya. 

8. Employee compensation

Upah, kompensasi, dan insentif yang adil bagi karyawan berdasarkan pengalaman, pendidikan, dan tugas pekerjaan merupakan cara sebuah bisnis menunjukkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan. Di sisi lain, karyawan juga merasa dihargai dan dapat setia bekerja pada bisnis tersebut.

Bagaimana Menerapkan Etika Bisnis yang Baik?

Menciptakan lingkungan kerja yang tunduk pada kode etik yang berlaku  membutuhkan waktu dan upaya lebih — biasanya selalu dimulai dari atas, artinya pemimpin memberi contoh pada setiap ucapan, tindakan, dan keputusan yang diambil. Bahkan, sebagian besar perusahaan mengalokasikan waktu dan biaya khusus untuk pelatihan karyawan terkait kode etik/etika, prinsip panduan, prosedur pelaporan, dan program peningkatan kapasitas karyawan.

Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis yang Kamu Geluti!

Ingin mempelajari manajemen bisnis yang berfokus pada pengembangan bisnis dalam waktu singkat namun isinya berkualitas? Nah, Kuncie x SBM ITB mengadakan Mini MBA Program untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Program ini merupakan program non-degree dengan materi kelas Master Business Administration (MBA) yang dipadatkan. Di dalamnya kamu akan belajar mulai dari high performance leadership, adaptasi di era revolusi industri 4.0, inovasi dan manajemen strategi dalam mengembangkan bisnis, menjaga kualitas dan meningkatkan retensi pelanggan, analisis data, hingga manajemen keuangan. Lengkap dan padat sekali, kan? Maka itu, kelas ini akan cocok bagi kamu yang ingin meningkatkan pertumbuhan bisnis yang sedang kamu geluti. Tertarik? Yuk, daftar di sini.  

Referensi:

https://www.investopedia.com/terms/b/business-ethics.asp
https://www.limestone.edu/blog/why-business-ethics-are-important#:~:text=Business%20ethics%20are%20the%20set,financial%20pitfalls%20and%20moral%20dilemmas.
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/business-ethics

Artikel Terkait

Komentar