Kecerdasan Buatan: Arti, Cara Kerja, dan Istilah-Istilahnya

September 1, 2023
Category: General,Tech

Akhir-akhir ini, marak sekali pembahasan seputar Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan. Bahkan, isu yang berkaitan langsung dengan perkembangan di skena digital dunia ini menjadi sumber ketakutan bagi banyak orang, baik yang pekerjaannya berkaitan langsung dengan teknologi maupun yang tidak. 

Lantas, mengapa AI atau kecerdasan buatan menjadi viral? Dan, apakah kita perlu takut akan keberadaannya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Kecerdasan Buatan (AI)?

Makna Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan yang kerap kita pahami saat ini adalah suatu teknologi yang bisa digunakan untuk problem-solving atau kegiatan-kegiatan tertentu, seperti menulis atau menggambar. Namun nyatanya, Kecerdasan Buatan adalah suatu topik yang jauh lebih dalam. 

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah suatu bidang ilmu komputer yang  khusus dirintis untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti proses belajar, pengenalan pola, pengolahan bahasa, dan pemecahan masalah atau problem-solving. Maka dari itu, AI tidak hanya menyelesaikan masalah atau membuat suatu karya semata, namun mempelajari pola dan ilmu yang sudah ada di internet atau database miliknya untuk mereplika suatu informasi, karya, atau hasil produksi lainnya.

Proses dan hasil produksi inilah yang memancing kekhawatiran banyak pihak, terutama penggiat bidang kreatif yang tidak hanya merasa kehilangan ruang bisnisnya, tapi juga melihat bahwa karya mereka direplika oleh AI atau Kecerdasan Buatan. Namun, sebelum langsung mencap AI sebagai hal yang buruk, mari kita kenali terlebih dahulu latar belakang, sifat, dan cara penggunaan AI yang tepat.

Sejarah Kecerdasan Buatan

Istilah Artificial Intelligence atau AI atau Kecerdasan Buatan diciptakan pada tahun 1956 oleh John McCarthy, sosok yang disebut sebagai Bapak Kecerdasan Buatan. Di saat itu, riset yang marak dilakukan adalah eksplorasi metode penyelesaian masalah dan metode simbolik. 

Namun, bidang keilmuannya sendiri sudah dipelajari dan digunakan sejak ilmu komputer dirintis pada tahun 1930an-1940an oleh Alan Turing. Artikel ilmiah yang pertama kali membahas bidang keilmuan AI adalah karya tulis dari McCullouch dan Pitts di tahun 1943.

Di tahun 1960-an, Departemen Pertahanan AS melihat potensi penggunaannya dan mulai membuka ruang untuk riset AI. Misal, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang berhasil menyelesaikan proyek pemetaan jalan pada tahun 1970-an. DARPA juga menghasilkan asisten pribadi cerdas pada tahun tersebut, sekitar 40 tahun sebelum Siri, Alexa, atau Cortana diperkenalkan ke publik.

Inilah mengapa film populer Hollywood dan novel fiksi ilmiah di tahun 1960-70an banyak membahas teknologi, komputer, dan asisten pribadi cerdas, seperti 2001: A Space Odyssey dan WarGames. Kenyataannya di tahun 2023 ini, evolusi teknologi AI tidak sepintar ataupun semenakutkan itu. Bahkan, AI berhasil didesain untuk memberikan manfaat spesifik di berbagai industri, seperti kesehatan, hiburan, dan retail. Contohnya adalah game catur, di mana pemain (manusia) bermain melawan komputer yang merespon tiap gerakan yang dilakukan. 

Kini, AI telah menjadi kian populer berkat peningkatan volume data, algoritma canggih, dan peningkatan daya serta penyimpanan komputasi. Seperti yang sudah disebutkan, ketiga hal tersebut dibutuhkan oleh AI untuk proses pembelajaran, pengenalan pola, dan pengolahan bahasa. 

Mengapa Kecerdasan Buatan Penting?

Ada beberapa manfaat kecerdasan buatan yang berguna dalam pengembangan teknologi dan berbagai sektor yang berkaitan. Beberapa manfaat tersebut adalah: 

  • AI dapat melakukan proses pembelajaran dan penemuan dengan data secara berulang, sehingga kegiatannya dapat diautomasi.
  • AI memanfaatkan sebagian besar data yang ada. Jika algoritma adalah pembelajaran mandiri yang dilakukan dan didapatkan oleh AI, data adalah kekayaan intelektual yang dimanfaatkan oleh AI.
  • AI mempelajari ilmu dan pola yang ada, sehingga algoritma yang digunakan menjadi lebih progresif dan akurat.
  • AI tidak berhenti beradaptasi dengan ilmu, informasi, dan pola yang diperoleh, sehingga dapat mencapai keakuratan mengagumkan melalui jaringan neural mendalam – yang sebelumnya tidak memungkinkan.
  • AI dapat melakukan analisis data dengan lebih mendalam dalam waktu yang lebih cepat.
  • AI dapat mengoptimalkan perangkat (biasanya perangkat lunak) yang sudah ada, sehingga bisa bekerja dengan lebih baik.

Berbagai manfaat ini membuka jalan untuk pengembangan otomatisasi dan penalaran formal yang kita lihat di komputer saat ini, termasuk untuk sistem pemrograman dan sistem pencarian pintar yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas dan kemampuan manusia.

Bagaimana Cara Kerja Kecerdasan Buatan

AI bekerja dengan cara menggabungkan set-set data besar menggunakan algoritma pemrosesan yang intuitif. AI dapat mengatur atau mengadaptasi algoritma-algoritma tersebut menggunakan pola sifat pembelajaran dari set data tersebut. Perlu dipahami bahwa kecerdasan buatan tidak terbuat dari 1 algoritma saja, tapi sebuah sistem pembelajaran yang terus beradaptasi dan menyesuaikan diri sesuai kebutuhan.

Ada 5 tahap cara kerja kecerdasan buatan, yaitu:

Input

Engineer mengumpulkan data yang dibutuhkan agar kecerdasan buatan dapat berfungsi dengan baik. Bentuk data yang dikumpulkan bervariasi, dari teks, gambar, atau audio. Data juga perlu diberi konteks agar hasil proses yang dilakukan kecerdasan buatan sesuai dengan harapan.

Pemrosesan

Di tahap ini, kecerdasan buatan menarik data yang telah dikumpulkan dan memprosesnya. Kecerdasan buatan akan mengambil informasi dari data yang sudah diprogram dan mengambil pola/sifat yang ada.

Data Outcome

Di tahap ini, kecerdasan buatan telah selesai memproses data dan mengeluarkan hasil akhir. Tahap ini menentukan apakah data yang diambil dan hasil akhirnya sesuai atau gagal.

Penyesuaian

Jika hasil akhirnya gagal, teknologi kecerdasan buatan akan belajar dari kesalahannya dan mengulang prosesnya dengan cara yang berbeda. Algoritma yang digunakan mungkin perlu disesuaikan atau diubah agar sesuai dengan data set yang diberikan. 

Penilaian

Setelah kecerdasan buatan sudah selesai menyelesaikan tugas yang diberikan, proses terakhir adalah penilaian. Di fase ini, kecerdasan buatan akan menganalisis data dan membuat prediksi atau pembelajaran. Tahap ini juga penting sebagai masukan untuk kecerdasan buatan tersebut sebelum melakukan prosesnya lagi di kemudian hari.

Jenis-Jenis Kecerdasan Buatan

Ada 4 tipe kecerdasan buatan, masing-masing dengan perbedaan sifat dan cara kerja. Simak penjelasannya di bawah ini.

Reactive AI

  • Cocok untuk pekerjaan yang repetitif, berpola, serta semua parameternya sudah terdefinisikan
  • Dapat mengalahkan manusia karena dapat melakukan kalkulasi dengan lebih cepat
  • Tidak bisa memproses data atau perintah tanpa informasi lengkap atau rekam jejak yang jelas

Limited Memory

  • Tahap perkembangan kecerdasan buatan saat ini
  • Dapat memproses pekerjaan klasifikasi rumit
  • Dapat menggunakan data rekam jejak untuk melakukan prediksi atau prakiraan
  • Dapat melakukan pekerjaan rumit seperti menyetir kendaraan, tapi masih rentan akan faktor luar yang tidak terduga
  • Banyak yang berpendapat bahwa pada tahap ini, kecerdasan buatan ini sudah tidak bisa dikembangkan lagi

Theory of Mind

  • Dapat memahami motif dan alasan yang manusiawi, bisa memberikan personalisasi berdasarkan manusia yang dihadapi
  • Dapat melakukan proses pembelajaran dengan data yang lebih sedikit
  • Merupakan tahap perkembangan kecerdasan buatan lanjutan yang sedang ingin diraih

Self-Aware

  • Kecerdasan yang setingkat dengan manusia, bahkan lebih
  • Dilihat sebagai tujuan akhir perkembangan kecerdasan buatan

Bagaimana Kecerdasan Buatan Digunakan dan Contoh Penggunaan Kecerdasan Buatan

Teknologi Kecerdasan Buatan semakin masif dimanfaatkan di berbagai perusahaan di berbagai sektor industri. Selain membuat proses bisnis lebih efisien, AI dapat mempermudah kegiatan-kegiatan yang repetitif dan bisa diautomasi. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kecerdasan buatan dimanfaatkan di berbagai sektor industri.

Layanan Kesehatan

Kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan program kesehatan dan sebagai asisten layanan kesehatan pribadi. AI juga bisa dimanfaatkan untuk diagnosis pasien, percobaan dan pengembangan obat yang prosesnya repetitif, dan pembuatan dokumen kesehatan, seperti resep obat.

Retail

Kecerdasan buatan di sektor retail dapat dimanfaatkan untuk manajemen gudang maupun area perbelanjaan. AI juga bisa dimanfaatkan untuk personalisasi/rekomendasi serta automasi proses perbelanjaan.

Perbankan

Kecerdasan Buatan dapat meningkatkan kecepatan, presisi, dan efektivitas proses perbankan. Di lembaga keuangan, AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi transaksi tidak biasa yang berpotensi menjadi penipuan atau penipuan. AI juga dapat diadopsi untuk pemberian skor kredit yang akurat serta automasi pengelolaan data tajam atau yang bersifat rahasia. 

Manufaktur

Kecerdasan Buatan dapat menganalisis data IoT pabrik berdasarkan peralatan yang terhubung untuk memperhitungkan beban produksi, angka permintaan, serta kebutuhan bahan baku produksi. Hal ini dilakukan dengan mengolah data informasi yang sudah diperoleh dari proses produksi lalu.

Ayo Manfaatkan Kecerdasan Buatan di Kelas AI dari Kuncie!

Ingin memanfaatkan kecerdasan buatan untuk perkembangan bisnis Anda? Artificial Intelligence Course dari Kuncie lah jawabannya!

Program Artificial Intelligence Learning ini adalah salah satu kelas terbaru dari Kuncie dan SBM ITB, di mana fundamental cara penerapan AI dalam bisnis akan dikupas tuntas agar dapat menghasilkan output terbaik.

Anda akan belajar AI untuk pemula, menganalisis potensi AI untuk optimalisasi bisnis, hingga proses dan strategi efektif mengimplementasikan AI untuk membuat inovasi bagi pertumbuhan bisnis perusahaan.

Pendaftaran untuk gelombang kursus terbaru dibuka hingga tanggal 9 November, dan kelas dimulai per tanggal 13 November! Mari optimalisasi produktivitas bisnis dan mulai transformasi digital perusahaan bersama AI for Business Acceleration Certified by SBM ITB!

Referensi:

https://aws.amazon.com/id/machine-learning/what-is-ai/ https://stekom.ac.id/artikel/apa-itu-ai-kecerdasan-buatan-pengertian-kelebihan-kekurangan https://www.sas.com/id_id/insights/analytics/what-is-artificial-intelligence.html http://aima.cs.berkeley.edu/  https://www.teneo.ai/blog/homage-to-john-mccarthy-the-father-of-artificial-intelligence-ai  https://www.techtarget.com/searchenterpriseai/tip/4-main-types-of-AI-explained  https://blog.hubspot.com/marketing/how-does-ai-work 

Artikel Terkait

Komentar