15 Cara Manajer Membantu Timnya yang Stres atau Burnout

April 25, 2023
Category: Business

Pekerjaan kerap menjadi sumber utama stres bagi banyak orang. Dan, tingkat stres karyawan yang tinggi berdampak pada kemungkinan perusahaan dalam mencapai target.

Meskipun faktor luar, seperti masalah uang, keluarga, atau politik, dapat memicu stres, pekerjaan lebih sering menyebabkan burnout. Posisi Anda sebagai manajer dapat secara aktif membantu mengurangi stres karyawan melalui berbagai taktik. Mari kita ulas di bawah ini!

Apa itu Burnout?

burnout
Sumber: Pexels

Istilah burnout sedang marak digunakan di kalangan pekerja masa kini. Kata tersebut sering dilontarkan ketika seseorang sedang kelelahan parah karena pekerjaan. Kini, mari kita bahas makna sebenarnya dari kata burnout!

Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan/atau mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Hal ini kerap terjadi ketika Anda merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan konstan. Saat stres berlanjut, Anda mulai kehilangan minat dan motivasi yang mengarahkan Anda untuk mengambil peran tertentu.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, burnout memang umum terjadi di kalangan karyawan dan menjadi salah satu tantangan kepemimpinan terbesar saat ini. Burnout mengurangi produktivitas dan menyedot energi Anda yang memang sudah habis, membuat Anda merasa makin tidak berdaya, putus asa, sinis, dan kesal. Akhirnya, Anda mungkin merasa tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan sebagai bentuk kontribusi kerja.

Hal ini tentunya sangat berbahaya, baik dari sisi profesional maupun personal. Dari sisi profesional, seseorang yang mengalami burnout tidak akan termotivasi untuk bekerja, sehingga kinerjanya pun menurun. Dari sisi personal, seseorang cenderung akan mengisolasi diri atau bahkan kesulitan merespons lingkungan sekitarnya ketika dalam kondisi burnout parah.

Tanda dan Gejala Burnout

Burnout dan stres bukan sesuatu yang tidak bisa diobservasi. Ada banyak ciri-ciri atau pertanda seseorang sedang mengalami burnout. Secara garis besar, ada tiga jenis ciri burnout berdasarkan aspek tandanya, yaitu gejala fisik, emosional, dan perilaku.

Berikut adalah contoh ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami burnout.

1.    Tanda dan gejala fisik burnout

  • Merasa lelah dan kehilangan banyak waktu.
  • Imunitas menurun dan sering sakit.
  • Sering sakit kepala atau nyeri otot.
  • Mengalami perubahan nafsu makan atau kebiasaan tidur.

2.    Tanda dan gejala emosional burnout

  • Kerap merasa gagal dan dipenuhi keraguan diri.
  • Merasa tak berdaya, terjebak, dan kalah.
  • Detasemen atau merasa sendirian di dunia.
  • Kehilangan motivasi dan memiliki banyak sudut pandang dan pendapat negatif.
  • Menurunnya kepuasan dan rasa pencapaian terhadap pekerjaan kantor.

3.    Perilaku gejala burnout

  • Menarik diri dari tanggung jawab.
  • Mengisolasi diri dari orang lain.
  • Melewatkan/menunda-nunda pekerjaan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan sesuatu.
  • Mengatasi stres dengan makanan, obat-obatan, atau alkohol.
  • Melampiaskan rasa frustasi pada orang lain.
  • Datang terlambat dan pulang lebih awal dari kantor.

15 Cara Manajer Dapat Mengurangi Stres dan Burnout Karyawan

Sebagai seorang manajer dan pemimpin yang baik, Anda harus bisa melihat tanda-tanda stresatau burnout yang muncul di karyawan. Tujuannya agar Anda bisa memperhatikan dan menjaga kondisi karyawan yang kemungkinan besar mengalami burnout.

Berikut adalah cara-cara Anda sebagai pemimpin atau manajer bisa mengurangi stres pada karyawan Anda:

1.     Mengadakan Walking Meeting

Walking meeting adalah suatu bentuk rapat di mana semua orang yang terlibat melakukan pertemuan sambil berjalan-jalan. Metode ini cocok diaplikasikan untuk pertemuan grup kecil yang membutuhkan banyak diskusi dan brainstorm. Konsep rapat sambil berjalan membantu mengurangi stres dan membantu karyawan jadi lebih sehat.

2.     Menggencarkan Work-life Balance

Work-life balance memang terkesan seperti hanya sekadar jargon, tapi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karir adalah sesuatu yang sangat penting. Sebagai manajer, Anda harus mengingatkan tim Anda bahwa keseimbangan ini sangat penting.

3.     Pantau Beban Kerja & Penjadwalan

Beban pekerjaan yang tidak dibagi rata bisa menjadi sumber stres dan burnout bagi karyawan. Jika Anda adalah seorang manajer, Anda wajib memiliki skill untuk membagi beban dan jadwal kerja dengan baik.

4.     Mendorong Karyawan untuk Menggunakan Cuti

Cuti membantu karyawan menyeimbangkan kondisi kesehatan fisik dan mental agar bisa kembali produktif. Setiap karyawan memiliki jatah cuti tahunan yang diberikan oleh perusahaan. Sebaiknya cuti tersebut digunakan dan dihabiskan agar karyawan memiliki waktu untuk istirahat dengan tenang.

5.     Berikan Opsi Bekerja Dari Rumah

Kesempatan untuk bekerja dari rumah bisa membantu karyawan bekerja dengan lebih tenang, dengan kecepatan kerja masing-masing. Fasilitas ini bisa sangat membantu karyawan menyeimbangkan stres mereka.

6.     Prioritaskan Kesehatan di Tempat Kerja

Menyediakan fasilitas wellness di kantor bisa membantu karyawan melepas stress. Fasilitas seperti ruang meditasi, taman, atau bahkan kata-kata motivasi berkontribusi terhadap kesehatan mental karyawan.

7.     Tawarkan Program Bantuan Karyawan

Seperti fasilitas wellness, program bantuan seperti konseling dan terapi juga bisa membantu karyawan menjaga kesehatan mental mereka. Program seperti gym membership juga bisa membantu karyawan hidup lebih sehat secara fisik.

8.     Buat Rencana dan Jalur Karier

Goal dan career path yang jelas bisa membantu Anda memotivasi karyawan untuk bekerja dengan optimal dan memiliki performance yang baik mengikuti target karier yang sudah ditentukan.

9.     Berlatih Komunikasi Terbuka

Komunikasi yang terbuka akan sangat mempermudah proses kerja semua orang. Komunikasi terbuka menutup kemungkinan adanya miskomunikasi atau informasi yang tidak tersampaikan.

10.  Memimpin dengan Memberi Contoh

Lead by example” selalu menjadi salah satu gaya kepemimpinan terbaik. Dengan memberi contoh, karyawan Anda bisa melihat dampak dari kinerja positif Anda, sehingga merasa termotivasi untuk meniru kinerja Anda.

11.  Menerima Feedback Karyawan

Feedback karyawan sangatlah berharga, baik untuk Anda maupun untuk karyawan. Ketika Anda membuka ruang untuk feedback, karyawan akan merasa pendapatnya didengar, sehingga merasa lebih dihargai. Tak hanya itu, sesi feedback bisa menjadi ruang untuk karyawan bisa melepas stres.

12.  Berempati dan Berusaha untuk Memahami

Dengan berempati, Anda bisa lebih memahami kondisi karyawan Anda. Dengan begitu, Anda bisa membantu mereka menangani stres dengan lebih baik. 

13.  Mengartikulasikan Tujuan dengan Lebih Baik

Menjelaskan tujuan, goal, atau target dengan lebih baik bisa membantu karyawan Anda bekerja dengan lebih baik. Dengan begitu, mereka lebih jarang terkena stres.

14.  Menerapkan Management Training

Sebagai manajer, kinerja diri Anda juga mempengaruhi kondisi mental tim Anda. Maka dari itu, Anda harus terus mengembangkan diri untuk bisa terus menjadi pemimpin yang resilience bagi tim Anda. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti management training dan menerapkan ilmu yang didapatkan.

Tekan Stres dan Burnout Tim Anda dengan Jadi Pemimpin yang Teladan!

Ketika menjadi pemimpin, kondisi kesehatan fisik dan mental tim menjadi bagian dari tanggung jawab Anda. Maka dari itu, Anda harus bisa menjadi pemimpin yang akomodatif ketika tim Anda mengalami stres atau burnout.

Untuk menjadi pemimpin yang teladan dan berempati terhadap kondisi tim, Anda wajib meng-upgrade berbagai skill kepemimpinan Anda. Tujuannya tentu agar tim Anda bisa terus bekerja dengan optimal tanpa mengalami burnout!

Yuk jadi pemimpin teladan yang berani #MemulaiPerubahan untuk mendukung timnya dengan support yang tepat!

Referensi:

https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm
https://www.michiganstateuniversityonline.com/resources/leadership/12-ways-managers-can-reduce-employee-stress-and-burnout/
https://www.mindfulleader.org/blog/61740-steps-leaders-burnout

Artikel Terkait

Komentar